Selasa, 17 Desember 2013

Aturan Sepuluh Ribu Jam



Sepuluh ribu jam itu sama dengan tiga jam sehari selama 10 tahun..

Menurut Malcolm Gladwell, dalam bukunya "Outliers: The Story of Success", para penemu memerlukan waktu sekitar 10 ribu jam efektif atau sekitar 10 tahun untuk sampai pada penemuannya yang canggih dan fenomenal.

Tapi desi ga mau bahas isi bukunya om Malcolm ini, soalnya emang belum baca.. 

Tapi mau nulis ulang narasi dan dialog-dialog keren dari Reply 1994 episode 13. Judul dari episode 13 ini sama soalnya sama isi bukunya om Malcolm..

"You can't see effort. All an eye can see is a result. Therefore, other people's successes are credited as innate genius or a mere luck."

Kadang kita suka iri sama orang yang sukses tanpa melihat usahanya dia buat sukses. Malah lebih parahnya lagi keberhasilan orang lain sering kita diskreditkan sebagai kejeniusan atau sebagai keberuntungan, bawaan dari lahir.

"For so many who enter a field of study to have results, the hours needed to succeed in their field, is ten thousand hours, they say. The ten-thousand-hour principle. Mozart, Beatles, Steve Jobs, and Kim Yun A, too. Their success was not due to prodigious talent or good fortune but due to their tireless hard work and suffering. Perhaps that applies to work, relationships, and love. To finish with achievement, instead of waiting for good fortune or talent, one should put in endless efforts and must go through hardships."

Untuk meraih keberhasilan ga bisa setengah-setengah, harus full nyemplungnya. Untuk memperoleh hasil yang diinginkan, diperlukan waktu berjam-jam, aturan sepuluh ribu jam. Baik itu Mozart, Beatles, Steve Jobs, bahkan juga Kim Yun A melakukan hal yang sama.
Kesuksesan mereka bukan disebabkan oleh bakat jenius atau keberuntungan semata-mata tetapi oleh kerja keras yang tidak habis-habisnya dan penderitaan mereka selama sepuluh ribu jam.
Aturan sepuluh ribu jam ini bisa kita terapkan dalam berbagai bidang, baik itu pekerjaan, hubungan kita dengan orang lain, bahkan juga dengan cinta. *uhuk 
Untuk menyelesaikan sesuatu dengan sebuah pencapaian yang sukses, daripada menunggu keberuntungan atau bakat itu datang, lebih baik kita berusaha sampai akhir. Walau dengan usaha tersebut, kita harus melalui berbagai kesukaran dan penderitaan. Sama dengan kata-katanya om Thomas Alfa Edison, bahwa kesuksesan itu adalah 1 % bakat dan 99 % kerja keras. Jadi emang banyakan kerja kerasnya.

Terakhir mau nulis kata-katanya uri ChilBong, yang mengutip om Yogi Berra, "It ain't over 'til it's over."

 fighting!! 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar