Senin, 04 Oktober 2010

My First Journey: Menapak Lembah Kasih Mandalawangi, Catatan Perjalanan Pendakian Pangrango bersama myQpala (17 – 19 September 2010)

Pendakian Pangrango kali ini merupakan pendakian balas dendam (tsaaah) setelah pendakian Pangrango bareng myQpala sebelumnya (Juli 2009), saya dan sebagian besar pendaki belum berhasil mencapai puncak Pangrango. Persiapan pendakiannya cukup singkat. Bahkan woro-woro dan pembuatan threadnya kurang dari sebulan. Pendaftarnya ada 11 orang tapi pas berangkat tinggal 8 orang, yaitu mas Aoe, kak Rinto, Ivan, Okta, Asih, Zakiya, Lail dan saya yang selalu keren uhuk uhuk 

17 September 2010
18.15
Siap-siap berangkat. Sebelumnya sempat nimbang berat ransel yaitu 7,1 kg dan tentengannya 4 kg. Ketika dianter sama ayah ke pintu tol Cibinong, hujan dah mulai rintik-rintik romantis. 

18.45
Sampai di pintu tol, naik bus ke Bogor (terminal Baranangsiang). Sepi sekale busnya.

19.05
Setelah menghabiskan sebuah lagu yang dinyanyikan band Cibinong tea, akhirnya bus berangkat juga.

19.20
Sampai di Bogor, menuju Mesjid Raya (MESRA). Ternyata MESRA sekarang makin luas ajah. Tempat wudhunya jadi jauh. Pas mau sholat Isya, tempat sholat akhwatnya dah ga ada orang, sepi sunyi sendiri. Akhirnya saya memilih sholat di dekat pintu, biar kalau ada “penampakkan” bisa langsung kabur *halah


Selesai sholat, pas keluar masjid ternyata Mas Aoe dan personil akhwat yang lain dah ada. Kemudian setelah menunggu sebentar, personil ikhwan yang lain mulai berdatangan, dimulai dari Ivan, menyusul Okta --yang ternyata nyasar ke Masjid Agung--kemudian diakhiri oleh kak Rinto yang baru pulang kerja.


20.30
Berangkat ke Cibodas


21.30
Sesampainya di Cibodas, wiiih mantaps, berasa banget dinginnya. Langsung packing-packing ulang, check perkap, pinjem 1 tenda lagih, serta tak lupa menawarkan untuk transfer beban tentengan 4 kg ke ikhwan yang bersedia. 
Ternyata kak Rinto mau bantuin bawa (hooooray). Makasih ya kak, dan maaf juga jadi tambah berat. Tapi isi tentengannya kan bahan logistik kelompok semua (alibi). Ada gula ½ kg, karena katanya Zakiya mau bikin nutrijell ( huhu akhirnya malah ga jadi) ada sonice 1 toples, tempe 2 papan, beras, telor, dkk  

22.00
Muuuulai jalan... Tapi sebelumnya....

Kak Rinto: “Yuk.. kumpul dulu”
Lail: “Oo mau do’a dulu ya kak?”
Kak Rinto: “Bukan, kita foto dulu”. Gduuuubraks

Akhwat dari kiri ke kanan : /me, Uni Netri, Asih, Lail
Ikhwan dari kiri ke kanan : Mas Aoe, kak Rinto, Ivan, Okta

22.30
Sampai di pos pendaftaran. Daftar ulang (dah kek anak sekolahan). Terus jalan lagih.

23.45
Sampai di telaga biru yang ngga biru.

24.00
Sampai di Pos 1.



18 September 2010
02.00
Cari-cari tempat datar untuk nge-camp. Setelah tenda berdiri, masuk ke tenda masing-masing untuk beristirahat.

05.00
Sholat Subuh berjamaah di dalem tenda. Setelah itu tidur lagi ( haha kacaaaauuu )

06.00
Mangsak-mangsak olef chef Zakiya alias miss Cabe. Menunya nasi gorengSelesai sarapan, packing.



07.30
Mulai jalan lagih.

09.00
Sampai di air panas. Harus extra hati-hati jalan disinih,  karena airnya selain panas juga bisa terjun *halah 


10.30
Sampai di kandang badak yang ga ada badaknya. Mata air disinih semakin mengkhawatirkan sajah
Rehat disini cukup lama, karena ada mangsak-mangsaknya,  sholat, sambil tak lupa foto-foto.


12.30
Mulai berangkat menuju puncak *AFImodeon.Walau dah pernah dibilangin kalau trek Pangrango lebih berat dibandingkan trek ke Kandang Badak, tapi tetap amazing ajah dengan batang-batang pohon yang bertumbangan menghalangi perjalanan kami. Sehingga batang-batang pohon tersebut harus dinaikkin atau dilondosin. Ga sekali dua kali, kepala saya kena jedot batang pohon inih  Doh, lumayan sekali rasanyah. Kenikmatan trek Pangrango ini semakin bertambah-tambah saja dengan jalan yang licin sangat (huhu namanya juga lagi musim hujan).


17.00
Dalam perjalanan menuju Pangrango, kami bertemu dengan jalanan yang aneh sangat, udah curam, licin, dikanan-kirinya ga ada dahan kokoh lagi yang bisa jadi tumpuan.

Sempat down dan ketakutan sangadh terjebak di tengah-tengah jalan tersebut. Mau naik takut, karena ga ada yang bisa jadi tumpuan dan udah lemes. Mau turun licin banget, takut nge-gelinding. Akhirnya, dengan hati yang disabar-sabarin serta dzikir dan istighfar yang ga putus-putus, kami tetap naik dengan merayap dan saling bertumpu pada kaki teman yang ada diatasnya.


18.15
Fuiiih lega banget dah bisa melewati jalan tersebut. Alhamdulillah bisa lewat dengan selamat. Pada akhirnya, setelah perjalanan turun, baru kami ketahui bahwa jalan tersebut memang ga dipakai lagi karena longsor hiii. Ternyata memang salah jalan huhu 
Dikarenakan suasananya dah gelap, ditambah kelelahan yang sangadh dan juga kekhawatiran kalau ketemu jalan yang aneh lagi, kami putuskan untuk mencari tempat yang datar aja, yang bisa dipakai untuk nge-camp.

18.30
Disaat kami terus berjalan untuk mencari tempat datar, tau-tau ga kerasa (halah boong banget) dah sampai puncak aja. Alhamdulillah akhirnya bisa sampai puncak juga 
Setelah tenda berdiri, kami masuk menyerbu tenda untuk mengganti baju yang basah dan kotor. Abis sholat, langsung istirahat masuk ke sleeping bag masing-masing.

19 September 2010
03.30
Udah ga bisa tidur lagi, selain karena dingin yang menusuk-nusuk, tenda ikhwannya juga berisik sangadh. Ikhwannya mengira sudah jam 05.30. jadi mereka mau sholat Subuh abis itu ngambil air ke Mandalawangi.
Asih (sambil teriak ke tenda ikhwan): sekarang tuh baru jam 03.30, belum Subuh!!
Okta : Dah ga pa2, biasanya kan juga telat (huuu Okta doang kalee). Malah bagus sekarang sholat duluan--doh sesat sangadh 
Akhirnya kami putuskan untuk berangkat saja ke Mandalawangi. Nanti sholat Subuhnya di Mandalawangi sajah.
Karena gosip yang beredar, perjalanan ke Mandalawangi dari puncak menempuh waktu 30 menit, jadi yang berangkat cuma 4 orang sajah (saya, Asih, mas Aoe dan Ivan). Padahal ternyata 5 menit juga dah sampai
Di Mandalawangi ternyata dah banyak yang nge-camp karena tempatnya lebih luas daripada di Puncak. Tapi ga nyesel juga sih nge-camp di Puncak walau tempatnya sempit dan cuma tenda kami aja yg nge-camp disana, karena di Mandalawangi anginnya lebih semriwing brrrr 
Setelah mengambil air, kami langsung naik ke puncak lagih. Abis mau foto-foto juga masih gelap.

04.45
Setelah sampai di puncak lagih, masuk tenda untuk menunaikan sholat Subuh. Habis itu langsung keluar memburu sunrise.

Dilanjutkan dengan foto-foto dan foto-foto.



06.30
Ke Mandalawangi (lagi) dengan satu tujuan foto-foto (lagi)Kali ini yang pergi lebih banyak, karena sebelumnya dah diklarifikasi kalau Mandalawangi itu ternyata dekat sekalih. 

Setelah puas berfoto-foto ria, kami kembali ke puncak untuk sarapan seadanya dan secukupnya. Dikarenakan 2 buah kompor yang kami bawa tidak dapat digunakan. Kompor spiritus yang dibawa mas Aoe, spiritusnya tumpah. Sedangkan, kompor gas yang dibawa Ivan, kompornya rusak
Akhirnya makan dan mangsak ala kadarnya sajah. Ada yang memangsak sarden pake lilin,  ada juga yang memakannya mentah-mentah karena persedian lilinnya juga dah habis 

09.30
Setelah selesai sarapan ala kadarnya, kami pun berkemas untuk turun kembali pulang.

   
11.30
Setelah perjalanan turun yang ga kalah melelahkan (terutama buat sayah, rasanya pengen nge-gelinding ajah) kami sampai di Kandang Badak. Istirahat 15 menit, kemudian turun lagih.

16.40
Alhamdulillah, akhirnya sampai di pos pendaftaran. Langsung bersih-bersih dan wudhu untuk sholat. Selesai sholat, saiya yang memang dah ngidam teh manis dari atas gunung langsung semangat 45-67 menuju kantin. Ternyata eh ternyata.. dah dipesenin sama teman-teman yang dah sampai duluan. Hoho pengertian sekalih teman-temanku inih

18.30
Ba’da sholat Maghrib (bagi yang sholat) ataupun yang leyeh-leyeh ajah (bagi yang pengen jama’), -sesuai dengan mahzab dan keyakinan masing-masing- kami turun lagi ke Cibodas, sebelumnya sempat foto perpisahan (halah) di gerbang selamat datang.



19.00
Meninggalkan Cibodas. Dalam perjalanan pulang, pak sopirnya sempat-sempatnya cerita kalau seminggu sebelumnya ada yang meninggal di Puncak Pangrango. Waduh, saya jadi membayangkan trek longsor ituh. Alhamdulillah, kami semua selamat dan ga jadi berita 

21.00
Akhirnya sampai terminal Baranangsiang. Perjalanan dari Puncak, macet sangadh. Dari sini kami berpisah, pulang kerumah masing-masing. Terimakasih sangadh kepada teman-teman sependakian (*tsaah) atas bantuannya dari awal sampai akhir. Sampai jumpa di Mahameru. *menghayalmodeon 

  • Foto2 dari kamera kak Rinto
  • Update: Alhamdulillah 4 orang dari peserta pendakian ini, setelah 2 tahun 7 bulan 20 hari dari pendakian Pangrango ini, akhirnya benar-benar mendaki Semeru pada tanggal 9-12 Mei 2013.

my first journey

8 komentar:

  1. aku suka...... Ko banyak foto aku ya???? Jadi :malu:

    BalasHapus
  2. @geraibuku
    makasih

    @uni
    :hihi: ga pa2 kan ya

    BalasHapus
  3. nice!!! ^_^
    ijin share ya ukhti...jzklh.

    BalasHapus
  4. rinto baiik sekali ;)
    eh emang rinto baik deng..

    BalasHapus
  5. @dunianyataaja
    wah apaan yg mau dishare..

    @uni
    seep..
    makasih :)

    @teh Lina
    November nanti, rencananya mau ke Gede..
    mau ikut ga teh?

    @teh Asty
    iya se7

    BalasHapus